WELCOME TO MY BLOG ROOM

PhotobucketTHIS IS MY BLOG


Thursday, March 10, 2011

Tradisi Omed-omedan

Okey, sebelumnya jangan anda mengira kalau Blog saya ini Blog dewasa ya, atau blog khusus +17.
postingan saya kali ini memang terlihat agak "gimana gitu", tapi jangan salah sangka dulu, karena saya akan membahas tentang tradisi yang ada di Indonesia Raya tercinta kita ini, tepatnya di Bali.
Mungkin sebagian orang ada yang sudah tahu tentang tradisi Omed-omedan, tapi saya sama sekali tidak tau menahu soal tradisi satu ini, saya mengetahui tradisi ini dari sebuah berita di televisi pasca hari raya Nyepi kemarin, dan saya sangat-sangat-sangat kaget, terkejut, heran, dan bikin ketawa, karena saya baru tahu ada tradisi yang seperti ini. dan tradisi ini selalu diadakan tiap tahun pasca Nyepi.
Daripada menimbulkan persepsi yang macam2, mari kita ikuti sejarahnya:



Omed-Omedan atau bahasa indonesia nya adalah tarik-menarik sebuah tradisi di Pulau Dewata, Bali. Omed-omedan atau juga disebut Med-medan adalah acara ciuman massal yang rutin digelar oleh warga Banjar Kaja, Desa Sesetan, Denpasar Selatan, pada setiap tanggal 1 tahun Caka, atau sehari setelah Hari Nyepi. Menurut cerita masyarakat setempat, acara ini sudah diwariskan sejak tahun 1900-an.



Omed-omedan melibatkan sekawanan pemuda-pemudi umur 17 tahun hingga 30 tahun atau yang sudah menginjak dewasa namun belum menikah. Dalam bahasa Bali, Med-medan sama dengan paid-paidan, berarti saling tarik menarik. Jadi med-medan adalah ritual saling tarik-menarik antara kelompok pemuda dengan kelompok pemudi untuk memohon keselamatan seluruh warga desa.



prosesi med-medan dimulai dengan persembahyangan bersama untuk mohon keselamatan. Usai sembahyang, peserta dibagi menjadi dua kelompok, laki-laki dan perempuan. Kemudian kedua kelompok tersebut mengambil posisi saling berhadapan di jalan utama desa. Setelah seorang sesepuh desa memberikan aba-aba, kedua kelompok saling mendekat. Begitu bertemu, peserta terdepan saling tarik menarik lalu berciuman disaksikan ribuan penonton. Prosesi tersebut dilakukan secara bergantian sehingga semua peserta kebagian berciuman.



Jauh sebelum itu, ada kisah menarik mengenai med-medan. Saat itu, begitu Hari Nyepi usai, masyarakat Puri Oka, sebuah kerajaan kecil di Denpasar selatan, menggelar permainan med-medan alias saling tarik-menarik antara kelompok pemuda dan pemudi. Saking serunya, acara tarik-menarik itu berubah menjadi acara saling merangkul dan situasi berubah gaduh karenanya. Raja yang saat itu sedang sakit pun marah besar.Dengan terhuyung-huyung beliau keluar hendak menghardik warganya. Namun, begitu melihat adegan itu, tiba-tiba sakit Sang Raja mendadak sirna dan ia pun sehat seperti sediakala. Raja lalu mengeluarkan titah agar med-medan dilaksanakan tiap tahun saat ngembak geni (menyalakan api pertama) setelah Hari Nyepi.
Begitu diselenggarakan lagi, giliran Pemerintah Kolonial Belanda yang terusik melihat upacara itu. Belanda melarang ritual itu, namun warga yang taat tidak menghiraukan larangan itu. Acara ciuman massal itu pun berlangsung hingga sekarang.



tapi jangan dikira semudah itu mencium para gadis, karena pada saat saling tarik-manarik itu, mereka akan disiram dengan air. sekali kesempatan dan gagal, maka kamu akan di siram beramai-ramai.

0 comments:

Post a Comment